Tonggak Perjalanan Sejarah Islam yang Mengubah Dunia


cover the great arab conquests

cover the great arab conquests

Hugh Kennedy

THE GREAT ARAB CONQUESTS:

Penaklukan Terbesar dalam Sejarah Islam yang Mengubah Dunia;

Penerjemah : Ratih Ramelan;

Editor: Ade Fakih Kurniawan;

Cetakan 1 – Jakarta: Pustaka Alvabet, September 2008;

552 halaman 15 x 23 cm

“Melalui buku, kita bisa bertamasya (intelektual dan spiritual) ke manapun yang kita mau. Bahkan ke seluruh sudut-sudut terpencil dunia manapun. Baik yang telah dikunjungi manusia, didiami manusia atau bahkan sudah tidak didiami manusia. Di masa kini maupun di masa lampau.”

#Dwiki Setiyawan#


Dalam tinjauan buku kali ini, saya akan mengajak pembaca untuk bertamasya sejenak ke masa abad-abad permulaan perkembangan Islam. Menelusuri lorong-lorong sejarah, yang pernah dilalui anak-anak manusia dalam perkembangan peradabannya. Suatu lorong sejarah: yang gelap, temaram maupun terang benderang.

Buku yang akan saya kupas ini memang bicara tentang peristiwa masa lalu. Namun demikian, sesungguhnya peristiwa-peristiwa yang kita jalani di masa kini pun tidak akan lepas dari akar-akar peristiwa masa lalu, yang menghujam dan tertanam kuat dalam ingatan-ingatan dan batin manusia. Ditulis dan tuturkan oleh generasi pendahulu kepada generasi-generasi sesudahnya.

Untuk apa? Tiada lain sebagai pelajaran yang berharga bagi kita saat ini dalam menatap, menata, intropeksi dan memperbaiki kualitas harkat martabat kemanusian serta memperkaya peradabannya.

Peristiwa masa lalu, ibaratnya suatu benang merah yang jalin-menjalin berkelindan atau serpihan-serpihan mozaik, untuk menjadi tenunan dan ornamen kehidupan kita di masa kini semakin bermakna. Untuk kita maupun generasi selanjutnya.

Buku yang akan saya tinjau ini, terjemahan dari THE GREAT ARAB CONQUESTS How the Spread of Islam Changed the World We Live in, karya Hugh Kennedy dan terbit pertama tahun 2007. Pembaca yang kesulitan untuk memahami isi buku dalam bahasa aslinya, beruntung kini dapat membaca dalam edisi bahasa Indonesia yang terbit pada bulan September 2008 lalu.

Diterbitkan oleh Pustaka Alvabet Jakarta, dengan judul terjemahan terkesan provokatif (mungkin untuk menarik perhatian), THE GREAT ARAB CONQUESTS: Penaklukan Terbesar dalam Sejarah Islam yang Mengubah Dunia.

Buku ini karya Hugh Kennedy, seorang Guru Besar Fakultas Kajian Asia dan Afrika, Universitas London, Inggris. Dia juga mengajar di Fakultas Sejarah, Universitas St. Andrews, Skotlandia.

Beberapa kutipan dari media massa terkemuka dunia semenjak buku tersebut diluncurkan –sengaja oleh Penerbit Alvabet cantumkan pada sampul muka dan bagian kulit belakang buku– patut saya kutip berikut untuk menggambarkan kualitas isi buku dan bobot ketajaman analisa pengarangnya.

Surat kabar The New York Times memuji, “Tulisan yang tajam mengenai persitiwa-peristiwa penting pada abad pertama Islam.”  Sementara itu, The Sunday Times menulis, “Kisah penaklukan bangsa Arab adalah sejarah yang sangat dramatis….” Sedangkan majalah The Economist menegaskan, “Kennedy menuturkan kisah yang luar biasa dengan otoritas dan kemampuan munpuni.” Di kutipan lain harian The International Herald Tribune, Max Rodenbeck berkesimpulan, “Kennedy menunjukkan, para pemimpin Muslim di masa lalu adalah orang-orang kota yang sangat pandai dan para panglima yang kompeten.”

Untuk mengetahui sebuah penjelasan yang memuaskan tentang perubahan-perubahan besar dalam sejarah,  terutama berkaitan dengan pokok bahasan ini, dalam alinea-alinea awal pengantar bukunya, Kennedy menulis, “Pada (tahun) 680-an, seorang pendeta bernama John Bar Penkaye sedang mengerjakan ringkasan tentang sejarah dunia di biaranya yang jauh terpencil di tepi Sungai Tigris yang mengalir deras, di pegunungan yang kini disebut Turki Tenggara. Ketika sampai pada titik untuk menulis sejarah zamannya sendiri, ia tertunduk merenung ihwal penaklukan bangsa Arab di Timur Tengah, yang masih tersimpan dalam ingatan. Tatkala merenungkan berbagai peristiwa dramatis ini, perasaannya dipenuhi teka-teki: “Bagaimana bisa,” ia bertanya, “orang-orang tanpa senjata, berkuda tanpa baju baja atau perisai, berhasil memenangkan pertempuran…. dan meruntuhkan semangat kebanggaan diri orang-orang Persia?” Ia semakin terhenyak, “hanya dalam periode yang sangat singkat seluruh dunia diambil alih orang-orang Arab; mereka menguasai seluruh kota yang dikelilingi benteng, mengambil alih pengawasan dari laut ke laut, dan dari timur ke barat –Mesir, dari Crete (Pulau Kreta) ke Cappadocia (sebuah kawasan di Turki), dari Yaman ke Gerbang Alan (di Pegunungan Kaukasus, bangsa Armenia, Syria, Persia (Iran), Byzantium (Kekaisaran Romawi di Eropa Timur dan berpusat di kota Konstantinopel/Istambul Turki) dan Mesir serta seluruh wilayah di sekitarnya: ‘tangan mereka ada di mana-mana,’ kata nabi.”

Bagi John Bar Penkaye, seorang pendeta yang saleh, jawabannya jelas:  “Ini kehendak Tuhan.”  Tak ada yang dapat menjelaskan revolusi luar biasa menyeluruh ini dalam kehidupan manusia.

Akan tetapi, Hugh Kennedy selanjutnya mengatakan bahwa buku yang ditulisnya ini justru hadir sebagai usaha untuk mengemukakan berbagai jawaban berbeda terhadap pertanyaan mendasar John Bar Penkaye di atas.

Untuk menjelaskan jawaban berbeda seperti kesimpulan Penkaye, buku yang ditulis Kennedy ini menekankan tiga tema utama: kisah tentang berbagai peristiwa penaklukan muslim, tentang pendudukan bangsa Arab setelah penaklukan dan buku ini didedikasikan sebagai sebuah buku tentang ingatan dan penciptaan ingatan.

Kisah-kisah tentang penaklukan Islam pada abad-abad pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada  632 Masehi, mendapat porsi terbesar dari keseluruhan isi buku ini. Dari 12 Bab buku ini, 9 Bab diantaranya membicarakan mengenai ‘ekspansi’ Islam yang mengagumkan itu. Dimulai dari Bab 2 tentang ‘Penaklukan atas (negeri) Syria dan Palestina’, dan diakhiri mengenai ‘Pertempuran Di Laut’ pada Bab 10.

Buku ini juga tidak melulu membahas keberhasilan ekspansi Islam di sektor militer . Karena beriringan dengan keberhasilan perluasan wilayah dan pengaruh dari sudut pandang militer, ekspansi Islam juga menguasasi mata rantai ekonomi, agama, sosial, budaya, dan politik yang terbentang luas mulai dari Anak Benua India di timur hingga Perancis Selatan di barat.

Melalui buku ini pula, Kennedy berhasil menggambarkan strategi dan taktik ‘Pahlawan-pahlawan’ Islam di abad-abad permulaan, mulai dari Amr bin al-‘Ash, Khalid bin al-Walid, Abu Ubaidah, Hasan bin al-Nu’man al-Ghassani, Qutaibah bin Muslim, Tariq bin Ziyad dan sebagainya.

Ada kisah lucu, pada awal-awal pasukan Islam dibawah komando Amr bin al-‘Ash untuk pertama kali memasuki wilayah Mesir. Mesir merupakan negeri para firaun, memiliki monumen dan kuil yang mendominasi permukaan daratannya, piramida yang begitu mengagumkan dan misterius bagi orang Muslim abad pertengahan, seperti juga bagi kita sekarang. Tidak ada penjelajah atau penakluk yang tak terkesan oleh karya agung para nenek moyang ini. Orang-orang Islam mengetahui Mesir dari sejarah tentang Yusuf, yang diceritakan kembali, atau dinyatakan, dalam Al-Qur’an. Bagi pasukan Islam yang baru pertama kali melintasi Mesir, “Piramida itu merupakan lumbung padi milik Yusuf” (halaman 177).

Di bagian akhir buku ini, Kennedy menarik kesimpulan mengenai penaklukan Muslim yang cepat, skala geografis luas dan mengagumkan, “Keberhasilan penaklukan Muslim adalah produk dari kondisi yang unik dan dakwah tentang keyakinan monoteistik baru yang sederhana. Ada banyak fitur Islam yang telah membuatnya bisa didekati penganut Kristen dan Yahudi. Islam memiliki seorang rasul, Kitab Suci, bentuk peribadatan yang baku, aturan makan dan makanan, dan hukum keluarga. Ibrahim dan Yesus keduanya adalah nabi besar dalam tradisi Muslim. Sejak awal, Islam telah mewujudkan dirinya sebagai keyakinan baru, tetapi juga mengklaim bahwa ia untuk menyempurnakan dan bukan merusak agama monoteistik lama….” (halaman 475).

Apabila pembaca ingin menggali lebih jauh pemahaman Islam dipandang dari akar-akar sejarahnya di masa silam, hemat saya buku ini wajib sebagai pegangan dan referensi untuk dibeli, dibaca, dan ditelaah kandungan isinya.

Tentang Dwiki

Simpel dalam menatap hidup dan menapaki kehidupan!
Pos ini dipublikasikan di Tinjauan Buku dan tag , , , , , , , , , , , , , , , . Tandai permalink.

Satu Balasan ke Tonggak Perjalanan Sejarah Islam yang Mengubah Dunia

  1. Heru berkata:

    Trims Mas Dwiki,

    Resensinya meski singkat tetapi disajikan dengan baik dan mendorong pembaca resensi anda untuk tahu lebih banyak tentang buku tersebut.

Tinggalkan Balasan ke Heru Batalkan balasan